Service Offerings

Lab Test Order

Toxoplasma IgG - Avidity

Aviditas anti-Toxoplasma IgG merupakan kekuatan ikatan antara anti-Toxoplasma IgG dengan parasit Toxoplasma gondii. Pemeriksaan aviditas anti-Toxoplasma IgG diperlukan apabila ada dugaan terjadi infeksi Toxoplasma (ditandai dengan Toxoplasma IgG & IgM positif) pada ibu hamil untuk memperkirakan kapan infeksi terjadi.

Malaria

Penyakit malaria adalah penyakit serius dan bisa berakibat fatal yang terjadi akibat parasit protozoa. Penularan parasit ini adalah dari nyamuk di banyak daerah tropis dan subtropis. Ketika nyamuk tersebut menggigit, ia menularkan parasit yang menyerang sel darah merah darah.

Hitung parasit malaria

Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit malaria. Jenis pemeriksaan malaria dapat berbeda pada setiap daerah, termasuk pada daerah endemik malaria dan daerah yang bukan endemik malaria.

Filaria

Filariasis (Penyakit Kaki Gaja) adalah penyakit yang disebabkan karena cacing filaria yang hidup di saluran dan kelenjar getah bening (limfe) yang bermanifestasi klinik gejala akut dan kronis dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Pemeriksaan mikroskopis filaria dari spesimen langsung perlu dilakukan untuk memberikan laporan hasil yang lebih cepat pada kasus dugaan adanya infeksi filaria. Pemeriksaan mikroskopis filaria merupakan langkah kunci dalam diagnosis infeksi cacing filaria dan membantu dalam merencanakan penanganan yang tepat untuk pasien.

Trypanosoma

Pemeriksaan mikroskopis Trypanosoma adalah metode diagnostik yang bertujuan untuk mendeteksi keberadaan parasit Trypanosoma dalam sampel darah, cairan tubuh, atau jaringan. Proses ini melibatkan pengamatan sampel di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi bentuk dan karakteristik Trypanosoma. Metode ini penting untuk diagnosis penyakit yang disebabkan oleh Trypanosoma, seperti penyakit tidur (African trypanosomiasis) atau penyakit Chagas (American trypanosomiasis), memungkinkan intervensi dan pengelolaan penyakit yang efektif.

Leishmania

Pemeriksaan mikroskopis Leishmania adalah metode diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan parasit Leishmania dalam sampel jaringan, darah, atau cairan tubuh. Proses ini melibatkan pengamatan sampel di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi bentuk dan karakteristik Leishmania, yang dapat hadir dalam bentuk amastigota dalam sel hospes atau bentuk promastigota di luar sel. Pemeriksaan ini penting dalam diagnosis penyakit leishmaniasis, membantu dokter merencanakan penanganan yang sesuai untuk pasien yang terinfeksi.

Babesia

Babesia sp merupakan parasit yang medapat menimbulkan infeksi pada manusia melalui gigitan sengkenit. Penyakitnya di sebut babesiosis atau piroplasmosis yaitu suatu penyakit hewan yang bisa menular ke manusia (zoonosis) yang disebabkan oleh protozoa parasit spesies babesia seperti parasit malaria. Sampel darah diwarnai dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi struktur dan karakteristik Babesia, yang dapat muncul sebagai sel-sel berbentuk tetesan dalam sel darah merah.

Schistosoma

Schistosomiasis atau lebih dikenal dengan demam keong oleh masyarakat setempat merupakan penyakit endemis,Penyakit ini disebabkan oleh cacing Schistosoma Japonicum, dengan hospes perantara keong Oncomelania hupensis lindoensis. Cacing ini bisa menembus permukaan kulit dan menyebar ke organ tubuh khususnya ke hati melalui pembuluh darah, Gejala yang dialami yaitu demam, mual, perut terasa kembung disertai lesu, Pemeriksaayang dilihat langsung oleh mikroskop.

Trichomonas

Pemeriksaan mikroskopis Trichomonas adalah metode diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan parasit Trichomonas vaginalis, yang menyebabkan infeksi saluran reproduksi pada manusia. Proses ini melibatkan pengamatan sampel cairan vagina atau uretra di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi karakteristik dan pergerakan Trichomonas. Pemeriksaan ini umumnya digunakan dalam diagnosis trichomoniasis, membantu dokter dalam memberikan perawatan yang sesuai dan mengelola infeksi ini dengan efektif.

Feses parasitologi : trofozoit, kista, ookista protozoa, telur, larva cacing

Pemeriksaan feses parasitologi mencakup identifikasi trofozoit, kista, ookista protozoa, telur, dan larva cacing dalam sampel tinja. Proses ini melibatkan pengamatan mikroskopis untuk menilai adanya parasit dalam berbagai bentuk perkembangan mereka, seperti trofozoit (bentuk aktif), kista (bentuk resisten), ookista protozoa (bentuk reproduksi), serta telur dan larva cacing. Pemeriksaan ini memberikan informasi penting dalam diagnosis infeksi parasit saluran pencernaan dan membantu dalam penentuan terapi yang sesuai.

Feses parasit oportunistik: Cryptosporidium, Isospora, Microsporidia

Pemeriksaan feses untuk parasit oportunistik, seperti Cryptosporidium, Isospora, dan Microsporidia, melibatkan identifikasi keberadaan dan karakteristik parasit tersebut dalam sampel tinja. Prosedur ini mencakup pengamatan mikroskopis untuk mendeteksi bentuk-bentuk spesifik, seperti oosit Cryptosporidium, kista Isospora, dan spora Microsporidia. Pemeriksaan ini khusus penting untuk individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, karena parasit oportunistik ini dapat menyebabkan infeksi serius pada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang terganggu. Diagnosis yang cepat dan tepat memungkinkan perawatan yang sesuai dan manajemen kondisi kesehatan yang lebih baik.

Skrining Cyclospora

Pemeriksaan skrining Cyclospora melibatkan identifikasi parasit Cyclospora cayetanensis dalam sampel tinja atau makanan yang dicurigai terkontaminasi. Proses ini umumnya menggunakan mikroskopi untuk mendeteksi oosit Cyclospora dalam tinja. Pemeriksaan ini sering diperlukan untuk mengidentifikasi infeksi yang disebabkan oleh Cyclospora, yang dapat menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan. Skrining Cyclospora penting untuk diagnosis dini dan pengelolaan infeksi ini, terutama dalam situasi epidemiologi atau kasus-kasus yang dicurigai.

Pemeriksaan feses telur cacing kuantitatif

Pemeriksaan feses telur cacing kuantitatif adalah metode diagnostik yang dilakukan untuk menentukan jumlah telur cacing dalam sampel tinja pasien. Proses ini melibatkan pengamatan mikroskopis dan perhitungan jumlah telur cacing yang terdapat dalam suatu volume tertentu dari sampel feses. Pemeriksaan kuantitatif ini membantu mengevaluasi tingkat keparahan infeksi cacing dan memberikan informasi penting untuk merencanakan strategi pengobatan yang sesuai. Pemeriksaan ini sering digunakan dalam penelitian dan pemantauan program pengendalian penyakit parasit.

Pemeriksaan langsung Acanthamoeba/free living ameba

Pemeriksaan langsung Acanthamoeba atau free-living ameba melibatkan pengambilan sampel dari mata, luka, atau cairan tubuh lainnya untuk mendeteksi keberadaan ameba Acanthamoeba. Proses ini mencakup pengecatan dan pengamatan mikroskopis untuk mengidentifikasi karakteristik ameba tersebut, termasuk bentuk trofozoit dan kista. Pemeriksaan ini penting dalam diagnosis infeksi Acanthamoeba, yang dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia, terutama pada mata dan sistem saraf pusat. Identifikasi dini memungkinkan penanganan yang tepat untuk kondisi ini.