Service Offerings

Lab Test Order

Toxoplasma IgM

Pemeriksaan Anti Toksoplasma IgM ditujukan untuk mendeteksi adanya infeksi parasit Toxopasma gondii pada pasien yang baru saja terpapar atau diduga memiliki infeksi parasit toksoplasma yang mirip seperti flu. Selain itu, pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan riwayat seseorang telah terinfeksi toksoplasma atau membantu menentukan suatu komplikasi yang disebabkan oleh infeksi dari Toksoplasma aktif.

Serologi Malaria

Pemeriksaan antigen malaria adalah metode penting untuk diagnosis infeksi aktif malaria karena dapat mendeteksi keberadaan protein parasit dalam darah manusia. Tes ini menggunakan teknologi seperti tes imunokromatografi cepat (RDT) yang dapat memberikan hasil dalam waktu singkat, memungkinkan penanganan yang cepat dan tepat. Hasil pemeriksaan antigen malaria membantu dokter dalam menegakkan diagnosis dan merencanakan pengobatan yang efektif bagi pasien yang terinfeksi.

Rubella - IgM

Tes Rubella IgM adalah uji laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi antibodi kelas IgM terhadap virus rubela. Rubela, atau campak Jerman, adalah penyakit virus yang biasanya ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius jika terjadi pada wanita hamil, terutama pada trimester pertama, karena dapat menyebabkan cacat lahir pada janin. Antibodi IgM adalah tipe antibodi yang diproduksi dalam respons awal tubuh terhadap infeksi baru. Tes Rubella IgM membantu mengidentifikasi infeksi yang sedang berlangsung atau infeksi yang baru-baru ini terjadi.

HBsAg

Pemeriksaan HBsAg Rapid Test (Screening) adalah uji cepat yang digunakan untuk mendeteksi Antigen Surface Hepatitis B (HBsAg) dalam darah secara efisien. Hasil positif pada pemeriksaan ini dapat mengindikasikan infeksi aktif virus hepatitis B, sehingga dapat memicu tindakan lebih lanjut seperti konfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium yang lebih mendalam dan penanganan medis yang sesuai. Uji HBsAg Rapid Test Screening ini sering digunakan sebagai langkah awal dalam upaya pencegahan dan deteksi dini hepatitis B.

HBsAg - Konfirmasi

Tes HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah tes yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika hasil tes menunjukkan hasil positif, hal tersebut menandakan bahwa virus hepatitis B terdeteksi di dalam tubuh Anda.

Antigen Influenza A dan B (Rapid)

Pemeriksaan ini mengidentifikasi keberadaan influenza A dan B, dan bekerja dengan mendeteksi bagian virus flu yang disebut antigen yang memicu respons imun.

Anti HIV + Syphilis Duo

HIV atau human inmmunodeficiency virus adalah penyakit infeksi yang bisa menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi tertular atau menularkan penyakit ini, sebaiknya lakukan tes HIV sedini mungkin. Pemeriksaan secara medis dapat membantu Anda cepat mendapatkan pengobatan yang tepat sekaligus mencegah penularan HIV semakin meluas.

Anti HCV

Pemeriksaan Anti-HCV adalah uji darah yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus hepatitis C, memberikan indikasi apakah seseorang pernah terinfeksi virus tersebut. Hasil positif pada pemeriksaan ini menandakan keberadaan antibodi anti-HCV, namun diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengonfirmasi infeksi aktif. Pemeriksaan Anti-HCV memiliki peran penting dalam skrining, diagnosis, dan manajemen pasien dengan hepatitis C.

HBeAg

Pemeriksaan HBeAg biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan lain untuk mendeteksi infeksi hepatitis B, seperti HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen), anti-HBs (hepatitis B surface antibody), anti-HBc (total antibody to hepatitis B core antigen), dan IgM anti-HBc (IgM antibody to hepatitis B core antigen).

Anti HBs (Quantitative)

Infeksi virus hepatitis B dapat menyebabkan penyakit hepatitis B. Virus ini menimbulkan infeksi pada organ hati. Penyakit hepatitis B dapat terjadi pada beberapa kelompok yang berisiko baik pada dewasa maupun anak-anak. Infeksi virus ini dapat melalui darah, hubungan seksual dan juga jaringan plasenta ibu ke janin. Oleh karena ini pemeriksaan anti-HBs ini dapat membantu mengetahui seseorang penah mengalami infeksi virus hepatitis B atau tidak sebelumnya walaupun tidak menunjukkan gejala.

Anti HIV 1/2

Pemeriksaan HIV 1/2 mengacu pada uji laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus HIV tipe 1 dan tipe 2 dalam tubuh seseorang. HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Terdapat dua jenis utama HIV, yaitu HIV tipe 1 dan HIV tipe 2. Pemeriksaan HIV 1/2 biasanya melibatkan pengambilan sampel darah untuk mendeteksi antibodi atau antigen yang dihasilkan tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV. Pemeriksaan ini sering dilakukan dalam upaya untuk mendiagnosis infeksi HIV, yang jika tidak diobati, dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat melemah. Hasil pemeriksaan HIV 1/2 bukanlah diagnosis final. Hasil positif memerlukan konfirmasi lebih lanjut, dan hasilnya harus diinterpretasikan oleh profesional medis yang berkompeten. Pemeriksaan HIV sering kali merupakan bagian dari program pencegahan dan pengendalian penyakit menular, serta dapat menjadi langkah awal untuk mendapatkan perawatan dan dukungan yang diperlukan jika hasilnya positif.

Leptospira IgM/IgG

Tes Leptospira IgM/IgG adalah tes darah yang dilakukan untuk mendeteksi antibodi IgM anti-Leptospira. Rapid test antibodi bekerja dengan cara mendeteksi antibodi spesifik untuk Leptospira di dalam darah. Sebenarnya, ada berbagai jenis antibodi yang bisa dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh, tetapi rapid test antibodi hanya mencari antibodi imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM). Biasanya, kedua antibodi ini muncul setelah seseorang terinfeksi Leptospira. Untuk konfirmasi tes ini menggunakan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) dengan sensitivitas tinggi (>99%); dan spesifisitas (>96%).

Salmonella - Widal

Tes Widal merupakan tes yang diterima secara luas, dan sudah digunakan sejak lama, teknik serodiagnostik untuk diagnose Thypoid. Tes ini menggunakan antigen “O” dan “H” dari S. typhi dan S. parathyphi “A” dan S. paratyphi “B” untuk mendeteksi titer agglutinin yang tinggi dari antibodi “O” dan “H” pada serum pasien yang menderita demam enterik

Salmonella - IgM/IgG

Tes Salmonella IgM/IgG adalah tes darah yang dilakukan untuk mendeteksi antibodi IgM anti-Salmonella. Rapid test antibodi bekerja dengan cara mendeteksi antibodi spesifik untuk Salmonella di dalam darah. Sebenarnya, ada berbagai jenis antibodi yang bisa dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh, tetapi rapid test antibodi hanya mencari antibodi imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM). Biasanya, kedua antibodi ini muncul setelah seseorang terinfeksi Salmonella. Untuk konfirmasi tes ini menggunakan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) dengan sensitivitas tinggi (>99%); dan spesifisitas (>96%).