Produk dan Layanan

Pesan Tes Lab

Glukosa sewaktu

Pemeriksaan kadar glukosa darah yang dapat dilakukan kapan saja tanpa harus puasa karbohidrat terlebih dahulu atau mempertimbangkan asupan makanan terakhir. Hasil pemeriksaan glukosa sewaktu sering digunakan sebagai langkah awal dalam penilaian risiko diabetes atau untuk memantau kontrol gula darah pada pasien yang telah didiagnosis dengan diabetes.

HbA1c

HbA1c dikenal sebagai hemoglobin terglikasi. Ini terbentuk ketika glukosa (gula) dalam tubuh menempel pada sel darah merah. Jika tubuh tidak dapat menggunakan dengan baik, gula dapat menempel dan menumpuk di darah. Lakukan prosedur pemeriksaan lebih sering, yaitu 3-6 bulan sekali.

Ureum

Pemeriksaan yang mengukur kadar nitrogen dalam bentuk ureum dalam darah, memberikan indikasi penting terkait fungsi ekskresi ginjal dan metabolisme protein. Peningkatan kadar ureum dapat menggambarkan gangguan dalam proses ekskresi ginjal atau kondisi klinis yang memengaruhi metabolisme nitrogen. Hasil pemeriksaan ini menjadi alat diagnostik penting dalam pemantauan fungsi ginjal dan penanganan kondisi medis yang melibatkan gangguan metabolisme nitrogen.

Kreatinin + eGFR

Pemeriksaan kreatinin bersama dengan perhitungan laju filtrasi glomerulus estimasi (eGFR) adalah uji laboratorium yang memberikan gambaran tentang fungsi ginjal dan tingkat filtrasi glomerulus. Kreatinin, suatu produk sampingan metabolisme otot, diekskresikan melalui ginjal, dan kadar yang tinggi dapat mengindikasikan gangguan fungsi ginjal. Penentuan eGFR, yang mencerminkan laju penyaringan darah melalui glomerulus, memberikan informasi lebih lanjut tentang kesehatan ginjal pasien. Hasil pemeriksaan ini sering digunakan dalam diagnosis dini dan pemantauan kondisi ginjal.

Asam urat

Pemeriksaan asam urat adalah uji laboratorium yang mengukur konsentrasi asam urat dalam darah, memberikan informasi tentang metabolisme purin dan risiko terjadinya hiperurisemia. Tingkat asam urat yang tinggi dapat menunjukkan gangguan dalam pengeluaran atau pembentukan asam urat, yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal atau asam urat. Hasil pemeriksaan ini membantu dalam penilaian risiko pasien terhadap kondisi seperti penyakit asam urat atau gangguan ginjal yang terkait.

Mikroalbumin

Mikroalbuminuria adalah suatu kondisi dimana ditemukan albumin pada urin. Pada keadaan normal albumin tidak teradapat di dalam urin, karena ukuran molekul besar dan perbedaan muatan. Timbulnya mikroalbuminuria umumnya menandakan adanya gangguan pada filtrasi (penyaringan) dan vaskularisasi dari ginjal, dimana hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya yang paling sering adalah kencing manis (DM) dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik, atau batu saluran kemih.

Vitamin D (25-OH)

Tes vitamin D 25 (OH) sangat penting dilakukan ketika kamu mengalami berbagai gangguan kesehatan terkait kesehatan tulang. selain itu, orang-orang yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari hingga pengidap obesitas juga disarankan melakukan pemeriksaan ini.

Pewarnaan Gram

Pemeriksaan Pewarnaan Gram adalah prosedur laboratorium yang membedakan dan mengidentifikasi bakteri berdasarkan sifat pewarnaan sel mereka. Melalui pewarnaan Gram langsung, langsung dapat mengamati warna sel bakteri yang memungkinkan klasifikasi awal menjadi bakteri Gram-positif atau Gram-negatif. Pewarnaan Gram koloni melibatkan pewarnaan bakteri yang telah dibiakkan di media agar, memungkinkan identifikasi lebih lanjut tentang karakteristik bakteri dan membantu dalam proses diagnosis infeksi.

Evaluasi Vaginosis Bakteri

Vaginosis bakterialis (VB) atau Bacterial vaginosis (BV) adalah penyakit yang cukup sering menyebabkan keputihan pada wanita usia produktif. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi pada vagina yang disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis. Hasil pewarnaan Gram ini dapat memberikan petunjuk penting untuk diagnosis dan penanganan kondisi tersebut.

Pewarnaan Batang Tahan Asam

Pemeriksaan untuk mendeteksi bakteri penyebab penyakit tuberkulosis (TB). Bakteri penyebab TB dapat hidup di lingkungan asam. Oleh sebab itu, pemeriksaan terhadap bakteri ini disebut dengan pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA), dengan sampel sputum yang diambil pada sewaktu,pagi,sewaktu.Pemeriksaan ini bermanfaat bagi penderita Tuberkulosis (TBC) untuk melihat bakteri tahan asam secara cepat, apabila mikroskopik ditemukan bakteri tahan asam bisa untuk melanjutkan kultur bakteri tahan asam beserta resistensi obat nya.

Pewarnaan Batang Tahan Asam 2x

prosedur untuk mendeteksi bakteri penyebab penyakit tuberkulosis (TB). Bakteri penyebab TB dapat hidup di lingkungan asam. Oleh sebab itu, pemeriksaan terhadap bakteri ini disebut dengan pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA), dengan sampel sputum yang diambil pada sewaktu, pagi, sewaktu.

Pewarnaan KOH

Pemeriksaan pewarnaan KOH (Kalium Hidroksida) adalah metode laboratorium yang melibatkan penggunaan larutan KOH untuk menghancurkan sel-sel dan struktur jaringan tertentu dalam sampel klinis. Pewarnaan ini sering digunakan dalam pemeriksaan mikroskopis untuk mendeteksi infeksi jamur pada kulit, kuku, atau rambut. KOH membantu dalam memecahkan sel-sel non-fungi, sehingga struktur jamur yang lebih besar dapat terlihat dengan lebih jelas di bawah mikroskop. Pemeriksaan pewarnaan KOH umumnya digunakan dalam dermatologi dan mikologi untuk diagnosis infeksi jamur pada manusia.

Pewarnaan LPCB

Pemeriksaan pewarnaan LPCB (Lactophenol Cotton Blue) adalah metode laboratorium yang menggunakan larutan pewarna LPCB untuk mewarnai dan mengidentifikasi struktur jamur dalam sampel biologis. Pewarnaan ini dapat meningkatkan kontras dan memungkinkan pengamatan lebih rinci di bawah mikrerutama dalam isolasi dari berbagai sumber klinis atau lingkungan. Teknik ini membantu dalam diagnosis infeksi jamur dan penelitian mikroorganisme yang terkait.

Biakan-Uji Kepekaan Spesimen Darah Bakteri / Jamur 1 botol

Pemeriksaan Biakan Darah dan Uji Kepekaan Aerob adalah prosedur laboratorium yang melibatkan penanaman sampel darah pasien ke dalam media pertumbuhan khusus untuk mengevaluasi kemungkinan infeksi bakteri dalam sistem peredaran darah dengan menggunakan sampel 1 botol. Setelah pertumbuhan bakteri terdeteksi, dilakukan uji kepekaan aerob untuk menentukan respons bakteri terhadap berbagai antibiotik. Pemeriksaan ini memberikan informasi kritis untuk diagnosis dan penanganan infeksi bakteri sistemik, membantu dokter dalam memilih terapi antibiotik yang paling efektif berdasarkan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik tertentu.