Produk dan Layanan

Pesan Tes Lab

Pemeriksaan feses telur cacing kuantitatif

Pemeriksaan feses telur cacing kuantitatif adalah metode diagnostik yang dilakukan untuk menentukan jumlah telur cacing dalam sampel tinja pasien. Proses ini melibatkan pengamatan mikroskopis dan perhitungan jumlah telur cacing yang terdapat dalam suatu volume tertentu dari sampel feses. Pemeriksaan kuantitatif ini membantu mengevaluasi tingkat keparahan infeksi cacing dan memberikan informasi penting untuk merencanakan strategi pengobatan yang sesuai. Pemeriksaan ini sering digunakan dalam penelitian dan pemantauan program pengendalian penyakit parasit.

Pemeriksaan langsung Acanthamoeba/free living ameba

Pemeriksaan langsung Acanthamoeba atau free-living ameba melibatkan pengambilan sampel dari mata, luka, atau cairan tubuh lainnya untuk mendeteksi keberadaan ameba Acanthamoeba. Proses ini mencakup pengecatan dan pengamatan mikroskopis untuk mengidentifikasi karakteristik ameba tersebut, termasuk bentuk trofozoit dan kista. Pemeriksaan ini penting dalam diagnosis infeksi Acanthamoeba, yang dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia, terutama pada mata dan sistem saraf pusat. Identifikasi dini memungkinkan penanganan yang tepat untuk kondisi ini.

Pengambilan bahan klinik dari kulit dengan metode biopsi sentuh*

Biopsi sentuh adalah teknik di mana dokter memperoleh sampel kulit dengan menekan perangkat khusus pada area yang ingin diperiksa. Teknik ini tergolong invasive, artinya tidak menyebabkan luka besar, dan sering digunakan untuk mendiagnosis masalah kulit seperti kanker atau infeksi. Setelah sampel diambil, selanjutnya akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui kondisi kulit secara lebih detail. Teknik ini penting untuk memastikan diagnosis yang tepat dan perencanaan pengobatan yang efektif.

Pengambilan bahan klinik dari kulit/kuku dengan metode kerokan

Bahan klinik dari kulit atau kuku diambil dengan metode kerokan. Proses ini melibatkan menggosok lembut bagian yang terkena menggunakan alat khusus untuk mengumpulkan sel-sel atau serpihan-serpihan kecil. Teknik ini sering digunakan dalam mendiagnosis masalah kulit atau kuku dengan memeriksa material yang terkumpul di bawah mikroskop, sehingga memberikan informasi yang penting untuk diagnosis yang akurat dan perencanaan pengobatan yang tepat.

Pengambilan bahan klinik dari kulit dengan metode biopsi sentuh*

Teknik biopsi pada anak sama dengan pada orang dewasa. Lesi yang sangat kecil mungkin paling baik ditangani dengan biopsi eksisi, sedangkan lesi berukuran 0,5 cm atau lebih besar mungkin sebaiknya dilakukan biopsi insisional, terutama jika terdapat keraguan mengenai diagnosis lesi. Sebelum melakukan biopsi pada suatu lesi

Antigen SARS-CoV-2

Pemeriksaan antigen SARS-CoV-2 adalah salah satu metode diagnostik untuk mendeteksi keberadaan virus yang menyebabkan COVID-19, yaitu SARS-CoV-2. Hasil dapat diperoleh dengan cepat, biasanya dalam waktu 15-30 menit.

Screening MRSA

Tes skrining MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus) biasanya dilakukan untuk mendeteksi keberadaan bakteri ini pada individu tertentu, terutama mereka yang berisiko tinggi. MRSA adalah jenis Staphylococcus aureus yang resisten terhadap sejumlah antibiotik, termasuk golongan penisilin dan sefalosporin.

Per antibody (PR)

Imunohistokimia (IHC) pada panel PR (Progesterone Receptor) adalah metode diagnostik yang digunakan untuk menilai ekspresi reseptor progesteron pada jaringan biopsi atau sampel yang diambil dari pasien, khususnya pada kasus kanker payudara. Pemeriksaan ini membantu dalam merencanakan strategi pengobatan dan menentukan respons terhadap terapi hormonal.

FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)

Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) adalah prosedur pengambilan sampel jaringan menggunakan jarum halus (fine needle) untuk memeriksa sel dan jaringan yang mencurigakan dari suatu massa atau benjolan. FNAB adalah teknik biopsi minimally invasive yang digunakan untuk menilai keberadaan sel kanker atau kondisi patologis lainnya.

Per antibody (CD97a)

Imunohistokimia (IHC) pada CD79a adalah metode diagnostik yang digunakan untuk menilai ekspresi CD79a pada jaringan biopsi atau sampel yang diambil dari pasien. CD79a adalah molekul yang terutama diekspresikan pada sel B, dan pemeriksaan ini umumnya dilakukan dalam konteks penilaian kanker dan gangguan imunologi yang melibatkan sel B.

HPV Genotyping dari Parafin

Pemilihan sampel blok parafin didasarkan pada peran infeksi HPV dalam menyebabkan kanker serviks, khususnya Karsinoma Sel Skuamosa (SCC) melalui perubahan dari lesi prakanker, yang didefinisikan sebagai Cervical Intra-epithelial Neoplasia (CIN).Genotipe HPV dilakukan dengan metode reverse line blot menggunakan Ampliquality HPV-Type Express (AB Analitica) yang dapat mendeteksi 40 strain HPV termasuk kelompok risiko tinggi dan risiko rendah

Toxoplasma IgG

IgG Toxoplasma merupakan antibodi yang menunjukkan adanya paparan toksoplasma yang pernah terjadi. Sedangkan, IgM adalah antibodi yang menunjukkan adanya paparan toksoplasma atau infeksi yang sedang berlangsung.

Anti HAV Ig M

Pemeriksaan ini dilakukan ketika seseorang pertama kali terinfeksi hepatitis A karena tubuh memproduksi antibodi anti-HAV IgM. Antibodi ini biasanya terdeteksi dari dua minggu setelah gejala mulai sekitar enam bulan kemudian. Pengujian dilakukan pada sampel darah. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi hepatitis A dan menilai apakah seseorang memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.

Pembacaan sediaan histopatologi (parasit/ jamur)

Pemeriksaan histopatologi pada spesimen jaringan dilakukan untuk mendeteksi keberadaan parasit atau jamur. Ini melibatkan analisis sampel jaringan di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi struktur atau fitur khas dari organisme tersebut. Pemeriksaan ini adalah alat diagnostik penting dalam mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh parasit atau jamur, yang juga membantu dalam diagnosis yang akurat dan pengobatan selanjutnya bagi individu yang terkena.