Pada pemeriksaan ini sampel darah dan jaringan dari aspirasi sumsum tulang akan diambil dari tulang panggul dekat daerah pantat. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat gambaran pertumbuhan dari sel plasma. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan jarum yang berukuran besar dan panjang.
Tes Total Iron Binding Capacity (Tes TIBC) merupakan jenis tes darah yang mengukur kapasitas darah untuk mengikat dan mengirimkan zat besi sehingga dapat diketahui apakah tubuh memiliki kelebihan atau kekurangan mineral dalam aliran darah.
Tes serum iron (SI) merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur berapa banyak zat besi dalam serum tubuh. Pemeriksaan serum iron dilakukan untuk membantu diagnosis terkait anemia yang disebabkan kekurangan zat besi atau kondisi zat besi berlebih (seperti hemokromatosis) serta beberapa kondisi yang memerlukan pengawasan terkait kandungan zat besi dalam tubuh.
Tes feritin mengukur jumlah feritin dalam darah dimana ferritin merupakan protein yang menyimpan zat besi di dalam sel Anda. Tes ini dapat memberikan gambaran jumlah zat besi yang sehat dalam tubuh.
Masa protrombin adalah suatu pengukuran waktu yang digunakan untuk menilai kemampuan pembekuan darah. Pemeriksaan ini memberikan informasi tentang faktor-faktor pembekuan yang terlibat dalam proses koagulasi darah. Hasil masa protrombin dapat membantu dokter mengevaluasi risiko perdarahan atau pembekuan berlebihan pada pasien, serta memonitor efektivitas terapi antikoagulan jika sedang menjalani pengobatan.
Masa Tromboplastin Partial Teraktivasi (APTT) adalah suatu pemeriksaan laboratorium yang membantu menilai fungsi pembekuan darah secara keseluruhan. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi dan memantau gangguan pembekuan darah pada pasien. Hasil APTT yang tidak normal dapat memberikan petunjuk mengenai risiko perdarahan atau pembekuan yang perlu diidentifikasi dan dikelola.
D-dimer merupakan suatu produk degenerasi fibrin yang menunjukkan adanya trombosis ataupun fibrinolisis. D-dimer biasanya tidak terdeteksi atau hanya terdeteksi pada tingkat yang sangat rendah, kecuali jika tubuh membentuk dan memecah gumpalan darah yang signifikan.
Protein C adalah protein pembekuan atau penggumpalan darah yang dihasilkan oleh hati. Protein ini adalah pengencer darah alami yang berperan penting dalam mencegah pembekuan darah yang berlebihan. Kondisi ini bisa terjadi karena kelainan genetik, bisa juga akibat masalah medis tertentu.
Pemeriksaan kalsium total merupakan pemeriksaan mengukur kadar semua kalsium didalam darah. Kadar kalsium darah yang tidak normal dapat menjadi pertanda kondisi kesehatan seperti penyakit tulang, gangguan tiroid, penyakit ginjal, dan efek samping obat.
Pemeriksaan elektrolit melibatkan pengukuran konsentrasi natrium (Na), kalium (K), dan klorida (Cl) dalam darah untuk menilai keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Informasi ini penting karena elektrolit membantu menjaga fungsi normal sel dan keseimbangan cairan. Hasil pemeriksaan ini membantu dokter memantau kesehatan pasien dan menyesuaikan rencana perawatan untuk menjaga keseimbangan elektrolit yang optimal.
Pemerikaan magnesium yaitu menghitung jumlah magnesium dalam darah. Kadar magnesium yang rendah (hipomagnesemia) lebih sering terjadi dari pada kadar magnesium tinggi (hipermagnesemia) yang dapat menyebabkan gagal ginjal dan gangguan penyerapan mineral lainnya.
Pemeriksaan Fosfor Anorganik adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui kadar phospor dalam darah. Kadar level fosfor anorganik berguna dalam diagnosis dan mengatur berbagai gangguan termasuk tulang paratiroid dan ginjal.
Pemeriksaan urin lengkap melibatkan analisis komprehensif terhadap sampel urine untuk mengevaluasi kesehatan saluran kemih. Pemeriksaan ini mencakup penilaian aspek-aspek makroskopik urin seperti warna, kejernihan, konsentrasi, deteksi kimia urin seperti sel darah, protein, glukosa, dan zat lain dalam urine. Hasil pemeriksaan urin lengkap membantu dokter dalam menilai fungsi ginjal, mendeteksi infeksi saluran kemih, dan memberikan wawasan lebih lanjut tentang kondisi kesehatan umum pasien.
Pemerikaan magnesium yaitu menghitung jumlah magnesium dalam urin. Urin pasien diambil pada pagi hari selanjutnya dikumpulkan kembali urin pada keesokan harinya. Pengeluaran magnesium melalui urin mengontrol keseimbangan magnesium.