Pemeriksaan ini menggunakan Rapid tes dengan parameter Amphetamin, THC, Morfin,. Hasilnya dapat memberikan informasi tentang penggunaan narkotika dalam periode waktu tertentu dan dapat digunakan dalam konteks medis, hukum, atau pemantauan pengobatan.
Pemeriksaan T3 adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar T3 (triiodothyronine) di dalam darah. Pemeriksaan T3 dapat membantu untuk menegakkan diagnosis terkait dengan penyakit tiroid, khususnya kondisi hipertiroidisme.
Pemeriksaan T4 total adalah pemeriksaan untuk mengetahui jumlah total hormon T4 (thyroxine) untuk mengetahui jumlah T4 total dalam kadar yang normal atau tidak (meningkat / menurun) didalam darah. Pemeriksaan ini untuk menegakkan diagnosis terkait dengan penyakit tiroid dan juga untuk menilai fungsi dari kelenjar tiroid..
Pemeriksaan FT3 (free triiodothyronine) adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar FT3 di dalam darah. FT3 merupakan bentuk bebas dari hormon T3, dimana bentuk ini tidak terikat dengan protein dan dapat bersirkulasi dengan bebas ke seluruh tubuh. Pemeriksaan FT3 digunakan untuk mendiagnosa penyakit tiroid, seperti hipertiroidisme. Hipertiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid sehingga menyebabkan gangguan metabolisme.
Pemeriksaan FT4 adalah tes darah guna mengukur jumlah hormon tiroksin bebas. T4 atau tiroksin menjadi salah satu hormon utama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Hormon ini bertugas atas sebagian besar efek hormon tiroid dan pengaruhnya terhadap fungsi tubuh.
Pemeriksaan TSHs adalah tes untuk mengukur kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dalam darah. Hormon tersebut punya peranan besar untuk proses metabolisme tubuh. Hampir setiap sel di jaringan tubuh terdapat hormon TSH. Oleh karena itu, kadarnya perlu dijaga tetap seimbang, tidak boleh berlebihan atau kekurangan.
Pemeriksaan antibodi TPO dilakukan untuk memeriksa antibodi terhadap enzim tiroid peroksidase. Pemeriksaan antibodi TPO sangat sensitif dalam mengidentifikasi autoimun yang disebabkan oleh gangguan tiroid. Pemeriksaan ini dapat membantu dalam mendeteksi berbagai penyakit seperti penyakit Hashimoto, miksedema idiopatik dan penyakit Graves.
Pemeriksaan Thyroglobulin Antibody (Anti-Tiroglobulin) umumnya dilakukan pada seseorang yang mengalami pembesaran tiroid dan/atau mendapati hasil pemeriksaan tiroid lainnya seperti FT3, FT4, dan TSHs yang menunjukkan hasil tidak normal, selain itu juga digunakan untuk pemeriksaan penyakit tiroid autoimun
Luteinizing hormone (LH) adalah hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari.Pemeriksaan luteinizing hormon bertujuan untuk mengukur jumlah LH dalam aliran darah. Pengambilan sample dengan mengambil sedikit darah lewat pembuluh darah. Pemeriksaan ini untuk mengetahui kesuburan pasien.
Pemeriksaan FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar hormon FSH di dalam darah. FSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang berfungsi untuk memproduksi sel telur dan mengontrol siklus menstruasi pada wanita. Sedangkan pada pria, hormon ini berfungsi untuk mengontrol produksi sperma dan perkembangan organ kelamin.
Pemeriksaan prolaktin bertujuan untuk membantu diagnosis prolaktinoma (suatu tipe tumor pada kelenjar pituari), mengetahui penyebab dari ketidakteraturan menstruasi pada perempuan atau kemandulan, membantu mencari penyebab dari hasrat seksual laki-laki atau disfungsi ereksi.
Pemeriksaan progesteron adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar hormon progesteron. Hormon progesteron dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan korpus luteum di dalam ovarium (indung telur), yaitu kelenjar di dalam rahim yang menghasilkan sel telur. Pemeriksaan progesteron dapat membantu menunjukkan apakah terdapat gangguan kesuburan (infertilitas) pada wanita atau adanya masalah selama kehamilan.
Pemeriksaan testosteron adalah pemeriksaan untuk mengukur kadar hormon testosteron. Hormon testosteron dihasilkan oleh testis pada laki-laki, ovarium pada perempuan, dan kelenjar adrenal. Sebagian besar hormon testosteron berikatan dengan protein di dalam darah, namun ada juga yang tidak atau yang disebut testosteron bebas (free testosteron). Bentuk testosteron ini dapat diukur di dalam darah, dan berfungsi untuk membantu mendiagnosis masalah kesehatan tertentu.
Pemeriksaan estradiol merupakan pemeriksaan menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk mengukur konsentrasi estradiol dalam darah. Estradiol terutama diproduksi di ovarium pada wanita pra-menopause dan di testis pada pria. Selain itu, estradio juga terdapat kelenjar adrenal, testis, dan plasenta (saat hamil) juga menghasilkan hormon estradiol meskipun dalam jumlah yang sedikit.