Produk dan Layanan

Pesan Tes Lab

Anti mullerian hormone (AMH)

Tes hormon AMH adalah prosedur pemeriksaan untuk mengukur kadar AMH (anti-mullerian hormone) di dalam tubuh. Tes ini umumnya dilakukan pada wanita sebagai bagian dari program hamil, untuk mengetahui perkiraan jumlah sel telur yang dapat dibuahi.

β-HCG (kuantitatif)

Beta hCG kuantitatif adalah tes darah yang dilakukan untuk mengkonfirmasi kehamilan, karena memungkinkan mendeteksi sejumlah kecil hormon hCG, yang hanya diproduksi selama kehamilan. Hasil tes darah menunjukkan bahwa wanita tersebut hamil ketika nilai hormon beta hCG lebih besar dari 5,0 mlU/ml.

Cortisol

Kortisol adalah hormon yang diproduksi pada kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal sendiri merupakan penghasil hormon yang berada di atas ginjal. Kortisol kemudian akan dilepaskan ke dalam darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.

Leptospira IgM/IgG

Tes Leptospira IgM/IgG adalah tes darah yang dilakukan untuk mendeteksi antibodi IgM anti-Leptospira. Rapid test antibodi bekerja dengan cara mendeteksi antibodi spesifik untuk Leptospira di dalam darah. Sebenarnya, ada berbagai jenis antibodi yang bisa dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh, tetapi rapid test antibodi hanya mencari antibodi imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM). Biasanya, kedua antibodi ini muncul setelah seseorang terinfeksi Leptospira. Untuk konfirmasi tes ini menggunakan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) dengan sensitivitas tinggi (>99%); dan spesifisitas (>96%).

Procalcitonin

Pemeriksaan Procalcitonin adalah suatu uji laboratorium yang mengukur kadar prokalsitonin dalam darah. Prokalsitonin adalah prekursor hormon kalsitonin yang diproduksi oleh sel C tiroid. Pemeriksaan ini digunakan untuk membantu dalam diagnosis infeksi bakterial, khususnya dalam membedakan antara infeksi bakterial dan infeksi virus, serta untuk memantau respon terhadap terapi antibakteri. Hasil pemeriksaan Procalcitonin dapat memberikan petunjuk yang berharga kepada dokter dalam mengambil keputusan terkait penggunaan antibiotik dan manajemen pasien dengan infeksi.

Salmonella - Widal

Tes Widal merupakan tes yang diterima secara luas, dan sudah digunakan sejak lama, teknik serodiagnostik untuk diagnose Thypoid. Tes ini menggunakan antigen “O” dan “H” dari S. typhi dan S. parathyphi “A” dan S. paratyphi “B” untuk mendeteksi titer agglutinin yang tinggi dari antibodi “O” dan “H” pada serum pasien yang menderita demam enterik

Salmonella - IgM/IgG

Tes Salmonella IgM/IgG adalah tes darah yang dilakukan untuk mendeteksi antibodi IgM anti-Salmonella. Rapid test antibodi bekerja dengan cara mendeteksi antibodi spesifik untuk Salmonella di dalam darah. Sebenarnya, ada berbagai jenis antibodi yang bisa dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh, tetapi rapid test antibodi hanya mencari antibodi imunoglobulin G (IgG) dan imunoglobulin M (IgM). Biasanya, kedua antibodi ini muncul setelah seseorang terinfeksi Salmonella. Untuk konfirmasi tes ini menggunakan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) dengan sensitivitas tinggi (>99%); dan spesifisitas (>96%).

Dengue Duo - NS-1/IgM/IgG

Dengue NS1 (nonstructural protein 1) adalah salah satu protein yang dihasilkan oleh virus dengue selama infeksi. Tes NS1 digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein NS1 dalam darah pasien yang dicurigai terinfeksi virus dengue. Kombinasi tes NS-1, IgM dan IgG yang terbentuk dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang status infeksi.

Chikungunya IgM/IgG

Tes ELISA adalah tes serologi yang digunakan untuk mengecek keberadaan antibodi IgM dan IgG chikungunya. Umumnya, kadar antibodi IgM sangat tinggi pada 3–5 minggu setelah gejala muncul dan bisa bertahan hingga 2 bulan.

Antigen Strep A

Antistreptolysin Titer O atau ASTO adalah pemeriksaan darah untuk mengukur kadar antibodi terhadap streptolysin O, yaitu suatu enzim toksik yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus grup A. Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh tubuh ketika tubuh mendeteksi adanya benda asing yang berbahaya seperti bakteri.

Rubella IgG

Tes Rubella IgG adalah uji laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi antibodi kelas IgG terhadap virus rubela. Antibodi IgG menunjukkan adanya kekebalan terhadap rubela dan menunjukkan apakah seseorang pernah terinfeksi virus rubela atau telah divaksinasi terhadap penyakit ini.

Carcinoembryonic antigen (CEA)

Pemeriksaan CEA (Carcinoembryonic Antigen) adalah tes yang digunakan untuk memeriksa seberapa baik pengobatan bekerja pada jenis kanker tertentu, terutama kanker usus.

Alpha-fetoprotein (AFP)

Alpha fetoprotein atau AFP adalah sejenis protein yang dapat menunjukkan adanya kemungkinan tumor atau cacat pada janin dalam kandungan. Pemeriksaan AFP biasanya dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai mengalami kondisi tersebut. Hal ini bertujuan agar masalah pada ibu hamil mendapatkan penanganan sejak dini.

Cancer antigen 125 (CA 125/Ovarium)

Tes CA 125 adalah tes yang dilakukan untuk mengukur jumlah protein CA 125 (antigen kanker 125) dalam darah. Tes ini dapat digunakan untuk memantau kanker tertentu selama dan setelah pengobatan.